MERAIH MIMPI

Berdasarkan apa yang saya dengar dari rektor Tel-U, Bapak Hadiwijaya, pada pukul 07.00 WIB di Gedung Serba Guna pada mata kuliah Pengembangan Karakter dapat saya simpulkan beberapa hal sebagai berikut.

Terdapat sebuah cerita mengenai seorang pemuda yang heran melihat seorang ibu berbaju kebaya yang tampak kampungan. Ia bingung mengapa ibu kampungan ini sanggup terbang dengan pesawat SQ Airlines dan ia berpikir bahwa ibu itu pergi ke Singapur untuk menjadi TKI. Ia menghampiri ibu itu dan menanyakan hal yang mengganjal di otaknya.

“Maaf Bu, kenapa Ibu mau ke Singapur? Untuk kerja atau hal lain?”

“Saya ingin mengunjungi anak pertama saya yang berada di Singapur.”

“Oh, mengapa anak Ibu bisa berada di Singapur?”

“Ia bekerja sebagai seorang arsitek di sana.”

Sang pemuda pun mangut-mangut. Kemudian ia bertanya lagi.

“Kalau boleh tau, Ibu punya berapa anak?”

Ibu tersebut pun menjawab, “Anak saya ada empat.”

“Lantas, anak-anak Ibu yang lain gimana?”

“Anak kedua saya bekerja sebagai dokter spesialis, anak ketiga saya mendapat beasiswa, dan kini ia bersekolah di Jerman.”

“Lalu anak yang keempat?” Tanya si pemuda lagi.

Ibu itu pun berlinang air mata. Dengan diliputi perasaan bersalah, pemuda itu mengatakan, “Maafkan saya Bu, kalau ternyata anak Ibu sudah meninggal…”

Ibu itu pun berkata, “Anak saya tidak meninggal. Yang tadi saya maksud, yang bekerja di Singapur bukanlah anak pertama, tetapi anak bungsu. Anak pertama saya rela melepaskan sekolahnya demi membiayai sekolah adik-adiknya.”

***

Kemudian, Bapak Hadi juga mengatakan bahwa jika ingin mencapai target, maka buatlah mimpi yang lebih tinggi dari target. Misalnya jika kita mempunya target untuk menyimpan uang hingga 2 juta di bank, maka bermimpilah untuk mempunyai tabungan sebanyak 3 juta.

***

 

 

Mimpi Saya untuk 20 Tahun ke depan

Mimpi saya cukup banyak, jadi saya tidak akan memaparkan semuanya. Saya hanya akan membahas beberapa dari semua mimpi tersebut.

Salah satu mimpi saya adalah memiliki perusahaan sendiri. Lebih tepatnya sih bukan 20 tahun ke depan, tetapi as soon as possible. Jika bisa dimulai dari 10 tahun ke depan, maka pada 20 tahun ke depan, saya akan mengembangkan perusahaan saya menjadi lebih besar lagi, mungkin hingga ke tingkat nasional, atau bahkan multinasional.

Kemudian, untuk 20 tahun ke depan, saya berharap saya masih sanggup mempelajari banyak hal baru sehingga tidak hanya stuck di sini saja. Saya ingin berkontribusi bagi Indonesia, mengembangkan Indonesia melaui bidang teknologi.

^.^

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *